LARON, SEBAGAI PERTANDA DAN SEBUAH HAMA YANG DIJADIKAN MAKANAN
Tugas input 2 10 November 2017 07:54:05 WIB
BANJAREJO ( SIDA ) – Akhir-akhir ini selepas adzan isya’ dikumandangkan ada pemandangan unik yang menghiasi setiap pijar lampu / sumber cahaya, ada sekerumunan serangga terbang yang berputar –putar mengelilingi sumber cahaya tersebut. Serangga tersebut adalah Laron, hewan yang hanya muncul keika musim penghujan. Menurut kepercayaan dan pranata mongso para petani, khususnya para petani di wilayah Desa Banjarejo. Laron dapat digunakan sebagai penanda dalam setiap musim penghujan, mereka selalu “niteni” atau sudah sangat hafal dengan fenomena alam tersebut, mereka sudah bisa memastikan ketika hewan tersebut muncul merupakan tanda bahwa musim penghujan akan berhenti untuk beberapa hari ataupun curah hujan akan berkurang. Ketika masa-masa seperti ini, biasanya keadaan tanaman mereka di ladang garapan sudah saatnya untuk “diwatun” atau dibersihkan rumput liar yang tumbuh di sela sela tanamannya.
Dimuat dari halaman Wikipedia ( https://id.wikipedia.org/wiki/Rayap ) laron adalah rayap dewasa, penjelasan lebih detailnya, Rayap adalah serangga sosial anggota infrado isoptera , bagian dari ordo Blattodea (kecoa ) . Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak meniliki sayap. Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya.
Terlepas dari penjelasan ilmiah tersebut, di kehidupan para petani Desa laron adalah sebuah penanda suatu “mongso” dan merupakan salah satu makanan bagi para petani untuk dijadikan lauk makan. Ketika laron tersebut keluar, cara para petani untuk menangkapnya pun terbilang cukup unik. Mereka menggunakan “tampah, air dan sumber cahaya, biasanya menggunakan lilin. Tampah yang sudah disiapkan dikucuri sedikit air, kemudian diatas papan tersebut diberikan sumber cahaya nya ( lilin ) sebagai pemikat agar laron mendekat. ketika mereka mendekat dan terbang tak beraturan di sekitar tampah yang telah dikucuri air, laron tersebut akan melekat pada papan tersebut. Begitulah cara sederhana para petani untuk menangkap hewan laron sebagai santapan tambahan mereka. Kemudian untuk pengolahannya, warga desa biasanya memasaknya menjadi sambal laron.
Komentar atas LARON, SEBAGAI PERTANDA DAN SEBUAH HAMA YANG DIJADIKAN MAKANAN
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |