Antara Beban dan Bertahan: Potret Perempuan Pesisir Mengarungi Krisis Pandemi
REDAKSI 21 04 Agustus 2021 18:14:12 WIB
BANJAREJO (SIDA) Berangkat dari tersungkurnya sektor ekonomi dan kesehatan yang disebabkan adanya pandemi COVID-19, memaksa semua masyarakat untuk tetap bertahan di tengah keterbatasan. Upaya untuk tetap hidup dan benturan pilihan menyesakkan yakni antara terpapar virus COVID-19 atau kelaparan di dalam hunian. Kondisi ini juga dirasakan oleh masyarakat pesisir desa Banjarejo, khususnya perempuan pesisir. Segudang budaya dan tradisi yang menyelimuti kehidupan perempuan pesisir, dari mulai kebakuan pembagian kerja hingga belenggu budaya patriarki. Menjadi insan ‘nomor dua’ pastinya tidak asing bagi mereka. Namun, lagi-lagi pandemi mengubah segalanya. Seakan budaya tersebut runtuh, perempuan mulai menjajaki pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dianggap tabu. Menjadi sebuah pilihan, antara beban dan bertahan perempuan pesisir mengarungi krisis pandemi.
Bagaimana perempuan pesisir Banjarejo dapat menjalani kehidupan di antara beban dan bertahan? Simak selengkapnya melalui artikel berikut!
Dokumen Lampiran : Antara Beban dan Bertahan: Potret Perempuan Pesisir Mengarungi Krisis Pandemi
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |